Hai~~ hehehehe :) Sekarang Nila mau bagi* esai yg Nila buat waktu lomba di UNDIKSHA :P Walaupun belum berhasil tapi Nila tetap bangga:)
Boleh dicopy kok:) Tapi inget ijin dulu yaaa~~ :D Special thanks buat artikel lain yg udah ngijinin ngutip :) Makasie bnyaakk~~ SEMOGA BERMANFAAT :D
Boleh dicopy kok:) Tapi inget ijin dulu yaaa~~ :D Special thanks buat artikel lain yg udah ngijinin ngutip :) Makasie bnyaakk~~ SEMOGA BERMANFAAT :D
Human Resource yang Kompeten Penunjang ASEAN Community 2015
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara) atau lebih populer dengan
sebutan Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN)
merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara,
yang didirikan di Bangkok,
8 Agustus
1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia,
Filipina,
Singapura,
dan Thailand.
Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan
pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan
stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk
memmbahas perbedaan diantara anggotanya dengan damai.
ASEAN telah banyak mengalami
perubahan dan perkembangan positif yang signifikan, dimana kerjasama ASEAN
sekarang ini tengah menuju pada tahapan baru yang lebih integratif dan
berwawasan kedepan melalui pembentukan ASEAN Community 2015, yaitu sebuah komunitas yang berpandangan maju;
hidup dalam lingkungan yang damai, stabil dan makmur; dipersatukan oleh
hubungan kemitraan yang dinamis dan masyarakat yang saling peduli. Tujuan dari
ASEAN Community ini adalah untuk
mengintegrasi negara-negara di ASEAN dalam mendorong terciptanya kekompakan,
kesejahteraan bersama dan saling peduli diantara negara-negara di kawasan Asia
Tenggara. Pembentukan ASEAN Community
2015 dilandasi oleh tiga pilar, yaitu ASEAN Political
Security Community, ASEAN Economic
Community dan ASEAN Socio Cultural
Community.
ASEAN
Community 2015 merupakan moment penting yang terbuka bagi negara-negara
ASEAN dalam hal mobility dan connectivity
sumber daya manusia ASEAN di semua bidang. Kata “connectivity” menunjukkan arah penyatuan ekonomi secara regional
dan pertanda dibangunnya jaringan bisnis yang menghubungkan kantung-kantung
ekonomi daerah yang tersebar di berbagai kawasan. Mengingat populasi penduduk
di negara ASEAN berjumlah sekitar 600 juta orang sedangkan populasi terbanyak
di ASEAN adalah negara Indonesia mencapai sekitar 300 juta orang, jadi
Indonesia merupakan ½ jumlah penduduk di ASEAN. Untuk itu peran Indonesia
sangat diharapkan dalam kancah 3 Pilar ASEAN tersebut.
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Sekjen ASEAN Le Luong Minh, pada Senin, 8
April 2013 di kantor Presiden Jakarta, mengemukakan , Indonesia memiliki peran
penting dalam mewujudkan ASEAN community
dan mengapresiasi akan dukungan terhadap ASEAN selama ini maka untuk mewujudkan
ASEAN community ini dibutuhkan
lingkungan yang damai dan stabil. Selain itu, Menteri Perdagangan Gita
Wirjawan, pada Rabu, 11 Maret 2012 di Jakarta mengemukakan dengan mumpuni dan kompetennya SDM, maka
Indonesia akan mampu bermain dalam single market ketika menjadi anggota
ASEAN Community.
Apa
yang disampaikan oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan ada benarnya. Untuk
menyongsong ASEAN Community 2015
sangat dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan kompeten, sehingga
setiap negara akan mampu menjalankan usaha dalam single market ketika menjadi anggota ASEAN Community nantinya. Karenanya, pembenahan kompetensi-kompetensi
dasar untuk meningkatkan kualitas SDM dibutuhkan untuk bisa bersaing.
Ada
tiga kompetensi dasar yang harus dikuasi seseorang untuk menjadi sumber daya
manusia yang kompeten dan mampu bersaing, yaitu: kompetensi sosial,
kompetensi pedagogik dan pelatihan, kompetensi kepribadian serta pengembangan
diri.
1.
Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial yaitu kemampuan
seseorang membangun relasi dengan orang lain. Karena itu potensi sosial
mempunyai hubungan erat dengan penyesuaian sosial dan kualitas interaksi
antarpribadi. Singkatnya, kompetensi sosial ialah kemampuan seseorang dengan
menggunakan keterampilan dan pengetahuannya untuk melakukan relasi positif
dengan orang lain. Kompetensi sosial ini jika dikaitkan dengan kualitas SDM
sangat menjadi penentunya. Kemampuan seseorang membangun relasi dan komunikasi
dalam suatu lingkungan sangat diperlukan. Karena bila suatu individu mampu
menarik minat individu lainnya, komunikasi panjang pun akan tercipta. Sehingga,
individu tersebut dapat memanfaatkan celah untuk mendapatkan suatu kesempatan.
Contohnya seorang sales yang mampu menciptakan relasi yang baik maka sales
tersebut dapat berkomunikasi jauh terhadap calon pembelinya. Dari hal
tersebutlah sales tersebut dapat menawarkan produknya.
- Kompetensi Pedagogik dan Pelatihan
Kompetensi
pedagogik berkaitan dengan pendidikan. Pendidikan menjadi hal yang sangat
penting untuk meningkatkan kualitas SDM suatu negara. Pendidikan yang
berkualitas dapat mencetak SDM yang berkualitas pula. Maka, untuk menjadi SDM
yang berkualitas, seseorang harus mempunyai pemikiran matang dalam menghadapi sesuatu
hal. Pembentukan pemikiran tersebut dapat diwujudkan melalui bantuan pendidikan
baik itu pendidikan formal atau non-formal. Namun, hal terpenting dalam
memperoleh kompetensi ini adalah kemauan dan minat seseorang dalam mengikuti
suatu pendidikan.
Pelatihan
dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari
organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sumber
daya manusia. Pelatihan dan pengembangan merupakan dua konsep yang sama, yaitu
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan. Tetapi apabila
dilihat dari sasarannya, pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan
untuk melakukan pekerjaan yang spesifik pada saat ini, dan pengembangan lebih
ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa
yang akan datang, yang dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan
kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja. Terdapat beberapa keuntungan
dengan dilakukannya pelatihan dan pengembangan bagi pegawai yang pada akhirnya
akan membawa keuntungan bagi organisasi diantaranya: mendorong pencapaian
pengembangan diri sumber daya manusia, memberikan kesempatan bagi sumber daya
manusia untuk berkembang dan memiliki pandangan tentang masa depan karirnya,
membantu pegawai dalam menangani konflik dan ketegangan, meningkatkan kepuasan
kerja dan prestasi kerja, menjadi jalan untuk perbaikan keterampilan dalam
bersosialisasi dan berkomunikasi, membantu menghilangkan ketakutan dalam
mencoba hal-hal baru dalam pekerjaan dan menggerakkan pegawai untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi .
Berdasarkan
hal-hal di atas maka pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia memberikan
dampak yang baik terhadap kinerja sumber daya manusia tersebut sebagai
individu. Hal ini jelas akan membawa peningkatan terhadap kinerja suatu negara
atau organisasi apabila pelatihan dan pengembangan pegawai dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan. Pengembangan SDM dirasakan sangat penting
karena tuntutan pekerjaan yang sangat kompleks akibat kemajuan teknologi dan
kompetisi diantara berbagai organisasi, sangat membutuhkan pengembangan pegawai
yang baik.
3.
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi
kepribadian dapat dipahami dengan memahami lebih dulu pengertian kepribadian.
Kepribadian adalah totalitas psikhophisis
yang kompleks dari individu, sehingga tampak di dalam tingkah laku yang unik,
yang membedakannya dari individu lain. Psikologi kepribadian mempelajari
ketidaksamaan antara satu individu dengan individu lain, sebab yang benar-benar
identik tidak pernah ada sejak adanya manusia. Pembentukan kepribadian sangat
diharapkan guna membentuk SDM yang berkualitas. Seseorang yang berkepribadian
baik dapat mengarahkan pemikirannya guna menjadikan dirinya sendiri sebagai SDM
yang mumpuni. Hal itu disebabkan karena bila kepribadian orang tersebut
terarah, teratur maka jaminan mengenai SDM yang mampu bersaing sudah dapat
dipegang teguh.
- Pengembangan Diri
Pengembangan
Diri adalah ilmu yang berhubungan dengan cara mengembangkan potensi diri
sendiri. Pengembangan diri ini berhubungan dengan diri sendiri bukan dengan
orang lain. Potensi diri maksudnya adalah sesuatu yang kita punyai yang
merupakan kekuatan dan belum tergali secara maksimal.
Proses pencerahan adalah salah satu istilah yang biasa dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang sebelumnya kita tidak mengerti menjadi paham kemudian. Pengembangan diri merupakan pelajaran tentang sikap perilaku.atau budi pekerti. Istilah ini sebenarnya kurang tepat menggambarkan tentang gambaran tindakan dan sikap seseorang yang diperlihatkan kepada orang lain. Sikap perilaku adalah ahlak dalam istilah lain. Sikap perilaku ini berhubungan dengan paradigma seseorang atau cara pandang seseorang tentang sesuatu. Tujuan dari pengembangan diri adalah mengubah paradigma seseorang terhadap sumber daya manusia dan mempunyai sikap profesional dalam bekerja.
Proses pencerahan adalah salah satu istilah yang biasa dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang sebelumnya kita tidak mengerti menjadi paham kemudian. Pengembangan diri merupakan pelajaran tentang sikap perilaku.atau budi pekerti. Istilah ini sebenarnya kurang tepat menggambarkan tentang gambaran tindakan dan sikap seseorang yang diperlihatkan kepada orang lain. Sikap perilaku adalah ahlak dalam istilah lain. Sikap perilaku ini berhubungan dengan paradigma seseorang atau cara pandang seseorang tentang sesuatu. Tujuan dari pengembangan diri adalah mengubah paradigma seseorang terhadap sumber daya manusia dan mempunyai sikap profesional dalam bekerja.
- Keefektifan Kerja
Selain kompetensi-kompetensi dasar
diatas, keefisienan atau keefektifan kerja serta dukungan partisipasi aktif dan
menyeluruh dari seluruh masyarakat juga menjadi faktor pembentuk kesiapan
sumber daya manusia yang mampu bersaing. Efektif dapat dimaknai sebagai ciri dalam mengerjakan
sesuatu yang benar. Keefektifan mengandung ciri keunggulan dalam mengerjakan
sesuatu yang benar. Jadi bila seseorang mengerjakan sesuatu yang benar maka dia
bekerja dengan efektif. Proses pembelajaran bisa dilakukan lewat jalur
pelatihan dan jalur pengalaman bekerja. Bergantung pada tingkat atau posisi
pekerjaan maka jenis pembelajaran pun akan beragam. Mulai dari tingkat
penguasaan pengetahuan dan konsep-konsep manajerial sampai pengetahuan
praktis teknis operasional serta kecerdasan sosial, spiritual, dan emosional.
Bisa dalam bentuk magang bisa juga dalam bentuk kelas dimana porsi praktek jauh
lebih banyak ketimbang teori. Lama kelamaan dari proses pembelajaran lewat
pengalaman kerjanya yang berulang-ulang, keefektifan akan menjadi habit atau
kebiasaan. Pada saatnya, keefektifan sudah dipandang sebagai kebutuhan individu
dalam mencapai kinerja tertentu.
Untuk
mencapai keefektifan maka ada beberapa dimensi yang perlu diketahui dan
dipenuhi selama proses pembelajaran yakni pertama pengetahuan tentang apa yang
perlu dilakukan dan apa yang dinilai benar menurut perusahaan. Pengetahuan ini
sangat penting dalam penguasaan sisi teknis, manajerial, dan kepemimpinan.
Unsur kedua adalah mengubah pengetahuan menjadi kegiatan efektif yang meliputi
kegiatan-kegiatan pengembangan rencana kegiatan, tanggung jawab dalam
pengambilan keputusan, tanggung jawab berkomunikasi, dan fokus pada peluang
ketimbang pada permasalahan. Sementara yang ketiga adalah keseluruhan
organisasi harus merasa bertanggung jawab dan bertanggung-gugat (akuntabilitas)
yang antara lain agar setiap orang memahami posisi, tujuan dan program
organisasi melalui penyelenggaraan rapat-rapat yang produktif, pemantauan dan
pengawasan. Selain itu dalam bekerja tiap individu selalu berorientasi
pada pemikiran kepentingan kolektif ketimbang kepentingan pribadi
sendiri.
Agar keefektifan berjalan dinamis
maka proses pembelajaran tidak mengenal kata berhenti. Pembelajaran berlangsung
secara berkelanjutan. Alasannya karena faktor-faktor internal dan eksternal
organisasi juga tidak pernah surut. Karena itu pembelajaran seharusnya
terprogram dan merupakan bagian dari rencana strategis organisasi. Konsep ini
mengacu pada pemikiran bahwa sekalipun pembelajaran dilakukan lewat jalur
pengalaman bekerja, proses pembaharuan potensi individu selalu diarahkan pada
upaya menjawab tantangan dan peluang-peluang yang ada. Dengan kata lain
keefektifan akan terwujud melalui proses pembelajaran efektif. Syarat utama
untuk terpenuhinya keefektifan maka manajemen puncak itu sendiri harus memiliki
spirit membangun suasana belajar di lingkungan perusahaan. Keteladanan pihak
manajemen dalam pembelajaran juga dapat dijadikan sebagai unsur pemotivasi bagi
para sub-ordinasinya untuk mau belajar dan bekerja secara efektif.
Prioritas utama untuk mampu dalam ASEAN Community ini adalah kemampuan manajemen
mengubah human resource menjadi human capital. Melalui
kompetensi-kompetensi dasar tersebut diharapkan dapat membentuk suatu sumber
daya yang kompeten dalam bidangnya. Keberadaan ASEAN community sangat memungkinkan membuka peluang dan tantangan yang
positif di masa depan. Oleh sebab itu, mulai dari sekarang, setiap pemerintah daerah
sudah sewajarnya untuk memanfaatkan peluang dan tantangan tersebut untuk
membina sumber daya manusia setempat untuk memasuki ASEAN community. Dengan terbentuknya Komunitas ASEAN 2015 ini, diharapkan
dapat menjawab semua tantangan dan permasalahan yang terjadi pada negara-negara
yang tergabung dalam keanggotaan ASEAN ini. Persoalan lain yang perlu dibenahi
adalah Indonesia masih terlalu sibuk dengan hiruk-pikuk politik menyambut
pemilu presiden 2014. Pembenahan sektor SDM, termasuk pendidikan dan
ketenagakerjaan seharusnya segera menjadi prioritas pemerintah agar Indonesia
bisa berbenah diri dan bersiap menghadapi peluang dan ancaman masa datang. Jika
tidak, penerapan AEC 2015 mendatang kemungkinanan besar akan membawa efek
negatif bagi tenaga professional Indonesia dan serbuan produk dari negara
anggota ASEAN lainnya.
Gambaran
pesimisnya adalah jangan sampai Indonesia hanya bisa mengusai level buruh,
sementara level manajerial didominasi oleh tenaga-tenaga kerja asing dan produk
asing yang lebih berkualitas berdaulat di negeri sendiri. Alangkah baiknya jika
Indonesia bangun, terutama civitas akademika sebagai cendikiawan-cendikiawan Indonesia
masa depan, segeralah mengejar ketertinggalan dan mempersempit jurang kualitas
SDM, terutama di bidang pendidikan. ASEAN Community
merupakan peluang untuk memperkenalkan karya dan kualitas bangsa, bukan
merupakan ancaman yang perlu ditakuti dan mundur sebelum berperang. Mari bentuk
karya nyata demi amanat sang pejuang! Ayo bergabung dan mengaktualisasi diri di
medan global. Indonesia harus bisa!
*Dikutip
dari Berbagai Sumber